Beranda > Aneka Tips, Pertanian dan Peternakan > Teknik Penetasan Telur Bebek yang Baik

Teknik Penetasan Telur Bebek yang Baik

Blog ini kami pindahkan ke Http://pelakuukm.blogspot.com.

Silahkan kunjungi blog baru kami dan simak berbagai artikel terbaru serta informasi lainnya menyangkut kegiatan usaha kecil menengah di Indonesia

Pemilihan Telur Bebek

Sebenarnya untuk usaha DOD/penetasan telur bebek menjadi meri lebih baik memiliki indukan sendiri, karena kita akan tahu riwayat hidup indukan dan telur. Karena jika hanya membeli dari luar, kita tidak tahu apakah yang kita beli telur yang bagus atau tidak, jadi harus memilih telur dahulu.

Bebek yang siap bertelur berumur 4-5 bulan. Jenis bebek yang di Cirebon, yakni bebek Rambon bisa bagus diternakkan dimana saja, baik dengan digembalakan, maupun dikandang. Ini karena bebek Rambon kakinya lebih panjang dari bebek Mojosari, sehingga larinya lebih lincah dan cepat. Selain itu bebek Rambon memiliki leher yang lebih panjang dari bebek Mojosari.

Untuk menghasilkan telur yang fertile, tentunya indukan betina harus dikawinkan dengan indukan jantan dengan perbandingan 1:10 (1 jantan mengawini 10 betina). Setiap harinya bebek bisa bertelur 1 butir. Sebenarnya ada cara untuk memperbesar ukuran telur, yakni dengan menggunakan zat pemacu berupa Ena Egg berbentuk butiran yang dicampur bersamaan dengan pakan. Namun perlakuan tersebut membuat bebek kelelehan untuk memproduksi telur, yakni yang biasanya bisa sampai 2 tahun memproduksi, namun setelah menggunakan zat tersebut hanya sampai 1,5 tahun, karena dubur atau kloakanya cepat rusak.

Alat Penetas

Usaha bebek sebelum tahun 70-an belum terorganisir dengan baik. Barulah setelah tahun 70-an dan dibuatnya alat penetasan telur, usaha bebek lebih terorganisir, walaupun untuk penggunaan alat baru dilakukan oleh 1-2 orang. Penetasan telur umumnya pada saat itu masih menggunakan bantuan entok, karena bebek tidak mau mengerami telurnya. Alat penetasan telur/incubator tersebut dinamakan “lemari odel Akhyar”, karena memang yang pertama kali menciptakan alat tersebut adalah Akhyar, seorang penduduk desa Kroya Cirebon yang kini telah lama meninggal dunia.

Dalam usaha penetasan telur, penggunaan lemari Akhyar tersebut tidak serta merta membuat telur lebih cepat menetas, namun hanya membantu kemudahan dan kepraktisan sehingga lebih ekonomis. Proses penetasan tetap memakan waktu selama 28 hari, layaknya pengeraman dengan bantuan entok. Cara ini terbilang lebih ekonomis , karenapenetasan meri tidak perlu memilki entok untuk mengerami yang pastinya membutuhkan lahan yang cukup luas. Selain bisa dilakukan diruang terbatas, denganpenggunaan alat tersebut membuat usaha ini tidak menghasilkan limbah apapun.

Lemari model Akhyar juga bisa dibuat sendiri oleh penetas meri, karena bahan dan modelnya sangat sederhana. Lemari tersebut terbuat dari bahan kayu dan triplek. Modelnya seperti lemari pakaian biasa ukuran 1 x 1 x 2 m, dengan beberapa susunan sekat/rak dari triplek beralas Koran, memiliki kaca dibagian depan agar bisa terus dipantau keadaan telurnya. Dalam 1 lemari 6 rak mampu menampung 800 butir telur bebek.

Proses Penetasan Meri

Pada proses penetasan saat ini masih dilakukan dalam 2 cara, yakni penggunaan alat yang pemanasnya dari lampu minyak dan pemanas dari listrik/kumparan/lampu. Kedua cara tersebut memilki kelebihan dan kekurangan. Misalnya pemanas dengan listrik/kumparan memilki kelebihan, yakni tidak mengeluarkan asap hitam sehingga alat tetap bersih. Karena tergantung listrik, jadi jika terjadi mati lamapu maka bisa menganggu penetasan. Sedangkan dengan cara sederhana, yakni dengan lampu minyak memang akan mengeluarkan sedikit asap hitam, namun tidak terganggu jika terjadi mati lampu.

Pada rak tingkat pertama yang berda 50 cm dari dasar lantai, terdapat wadah berbentuk Loyang kotak kue dari kaleng sebagai wadah air. Dan ruang kosong paling bawah jarak 50 cm dari dasar lantai ditempatkan sebuah lampu minyak untuk menjaga suhu agar tetap stabil di 100F dan menjaga kelembaban dengan terciptanya uap air dari air yang dipanaskan. Karena penetasan membutuhkan uap panas lembab, bukan panas kering. Pemanasan dengan lampu minyak memang yang paling cocok, karena harus dilakukan terus sampai telur menetas. Jika menggunaka lampu listrik, tidak baik karena suka berbahaya jika sedang mati lampu sehingga pembentukan meri menjadi tidak sempurna. Hal tersebut menyebabkan bentuk tubuh meri tidak sempurna.

Dengan kapasitas lemari Akhyar 800 butir telur bebek, penetas bisa mendapat untung bersih sampai Rp.400 ribu samapi menetas. Karena biaya hanya untuk bahan bakar minyak sekitar 10 liter selama 28 hari. Biaya produksi terbilang cukup sedikit karena tidak perlu pakan dan tempat yang luas.

Menurut Prof. Dr. Penny S. Hardjosworo, Praktisi Perunggasan IPB, keberhasilan penetasan telur bebek menjadi meri umumnya hanya 50%, namun jika ada yang mencapai 70-80% itu sudah sangat bagus, karena cangkang telur bebek sangat tebal sehingga memakan waktu lama dan lebih sulit dari penetasan ayam.

Untuk sentra penetasan meri di desa Kroya Cirebon, selama ini 60% telur lebih banyak dibeli dari luar, daerah seperti Indramayu, Subang, dan Brebes. Telur yang tidak fertile biasanya masuk ke dalam usaha pengasinan telur.

Untuk membedakan meri jantan dan betina, meri yang jantan pada duburnya terdapat tonjolan, sedangkan yang betina tidak. Selain itu bulu meri jantan lebih kasar dari betina. Meri yang baru menetas, bisa diberi vaksin Vitachick agar tahan penyakit, namun bisa pula tidak diberi vaksin, karena menurut Prof. Dr. Penny S. Hardjosworo, meri labih tahan penyakit daripada anak ayam.

Pakan untuk meri yang baru menetas biasanya berupa pakan pabrik, yakni Kopan/Phokphand 5-11, barulah umur 1 minggu bisa diberi menir (pecahan beras) kukus dan kangkung. Untuk pencegahan penyakit juga bisa diberikan rajangan daun mengkudu sebulan sekali.

Meri yang baru menetas biasanya hanya ditempatkan di keranjang dari kawat ram ukuran 1 x 2 m, yang dilapisi kain. Dan bila akan dibawa dalam perjalanan meri tak perlu diberi perlakuan apapun, cukup ditempatkan pada box kardus ukuran 25 x 25 cm atau tas rinjing biasa.

Berikut ini sebuah video mengenai cara pembuatan alat penetasan telur otomatis. Silahkan disimak..

* Dari berbagai sumber

  1. billyadipuranto
    Juni 13, 2010 pukul 9:41 am

    saya ingin tanya bangai mana menetaskan telor dengan cara alami dan baik pastinya murah biaya dan cepat?terimakasih

  2. rizki
    Juni 27, 2010 pukul 1:10 pm

    berapa drajat suhu lampu untuk penetasan telor bebek????
    jenis bebek apa yang baik untuk dijadikan ternak???/
    mohon jawabannya!!!!!

  3. Handi Susanto
    Juni 27, 2010 pukul 3:25 pm

    Cukup mengesankan prosprknya,jadi pingin mencobanya guna tambahan penghasilah.
    tolong yach..,klau da yang bs mbedain telur fertil dgn yang nda fertil.kasih tahu aku.

  4. wingky
    Juli 4, 2010 pukul 4:10 pm

    sy mutax cra benetasan yg baek????trus suhu pnasx brapa?????blas y mas

  5. ignatius
    Juli 5, 2010 pukul 3:32 pm

    Apakah usaha pemeliharaan meri sampai siap dipotong (2 bulan) bisa menguntungkan dan harus pelihara berapa ekor agar profit

  6. Agung hartono
    Juli 13, 2010 pukul 7:43 pm

    saya ingin tau berapa watt lampu yg digunakan untuk menetaskan telur supaya hasilnya baik,tolong dibantu ya,,!!!!

  7. tambit
    Juli 24, 2010 pukul 1:22 pm

    Alat yang dibuat untuk memanaskan telur apa sih? terus berapa suhunya?
    mohon dijawab soalnya sekarang aku gi belajar menetaskan telur.

  8. tatang
    Juli 24, 2010 pukul 7:36 pm

    ak teryarik dg usaha ini tp ak ga tau untuk menjual itiknya klo dah netas

  9. dani
    September 2, 2010 pukul 9:46 pm

    bagaimana cara membuat alat/mesin penetasan telur? dan kira2 biayanya berapa

  10. Yohanes Bayu
    September 7, 2010 pukul 5:00 pm

    Saya tertarik dengan penetasan telur, dimana saya bisa mencari suplayer telur yang akan ditetaskan boleh telur Bebek atau ayam.

  11. rina diniyati
    September 19, 2010 pukul 5:24 pm

    berapa suhu untuk penetasa?

  12. Rie
    Oktober 6, 2010 pukul 6:00 pm

    kenapa telur itik yang saya tetaskan di mesin penetas belum menetas juga padhal udah 28 hari

  13. Oktober 12, 2010 pukul 8:23 pm

    mantap bro

  14. reza
    Oktober 18, 2010 pukul 9:24 am

    assal mas saya dari purworejo mau menanyakan:
    1. kalau utk bebek dari 100 telur apakahsemua akan menetas sendiri atau kita bantu
    2. jika kita bantu saya membantunya pada umur brp
    3. harga dod umur 1 minggu brp mksh

  15. agus pp
    Oktober 20, 2010 pukul 12:03 am

    tolong di perinci jelas bentuk mesin penetasan telornya,,krena sya tertarik ingin coba membuatnya n ap di dlm lemarinya di kasih air buat pelembab?trus posisi air dengan telor seberapa,,ap menyentuh telornya?

  16. SYAMSURIZAL
    Oktober 20, 2010 pukul 2:36 pm

    Ass ini bukan komentar, saya cuma mau nanya bagaimana cara menetaskan telur bebek dg lampu listrik kalau bisa berikut alat-alatnya tolong di jelaskan, terimakasih,
    aceh barat daya

  17. Oktober 29, 2010 pukul 1:59 pm

    bagai mana membedakan anakan bebek betina / pejantan ? secara visual

  18. agus
    Oktober 30, 2010 pukul 6:56 pm

    dalam 1 hari berapa kali saya harus bolak-balik telor bebek dalam mesin listrik,,,,?

  19. adul
    November 8, 2010 pukul 3:32 pm

    assal mas saya dari jakarta mau menanyakan:
    1. kalau utk bebek dari 100 telur apakahsemua akan menetas sendiri atau kita bantu
    2. jika kita bantu saya membantunya pada umur brp
    3. harga dod umur 1 minggu brp mksh

  20. adul
    November 8, 2010 pukul 3:40 pm

    assal mas saya dari jakarta mau menanyakan:
    1berapa dod umur 3 hari.
    2.berapa harga telur bebek umtuk penetasan

  21. November 11, 2010 pukul 8:45 pm

    askum …
    saya hanya mnta d kasih rincian tentang lemari penetasnya brapa ukurannya n jarak antara rak telurnya dan dlm sehari berapa d bolak balik telor dan kapan waktu d anginkannya. trimz..

  22. jefri
    November 19, 2010 pukul 1:17 pm

    Pemilihan Telur Bebek

    Sebenarnya untuk usaha DOD/penetasan telur bebek menjadi meri lebih baik memiliki indukan sendiri, karena kita akan tahu riwayat hidup indukan dan telur. Karena jika hanya membeli dari luar, kita tidak tahu apakah yang kita beli telur yang bagus atau tidak, jadi harus memilih telur dahulu.

    Bebek yang siap bertelur berumur 4-5 bulan. Jenis bebek yang di Cirebon, yakni bebek Rambon bisa bagus diternakkan dimana saja, baik dengan digembalakan, maupun dikandang. Ini karena bebek Rambon kakinya lebih panjang dari bebek Mojosari, sehingga larinya lebih lincah dan cepat. Selain itu bebek Rambon memiliki leher yang lebih panjang dari bebek Mojosari.

    Untuk menghasilkan telur yang fertile, tentunya indukan betina harus dikawinkan dengan indukan jantan dengan perbandingan 1:10 (1 jantan mengawini 10 betina). Setiap harinya bebek bisa bertelur 1 butir. Sebenarnya ada cara untuk memperbesar ukuran telur, yakni dengan menggunakan zat pemacu berupa Ena Egg berbentuk butiran yang dicampur bersamaan dengan pakan. Namun perlakuan tersebut membuat bebek kelelehan untuk memproduksi telur, yakni yang biasanya bisa sampai 2 tahun memproduksi, namun setelah menggunakan zat tersebut hanya sampai 1,5 tahun, karena dubur atau kloakanya cepat rusak.

    Alat Penetas

    Usaha bebek sebelum tahun 70-an belum terorganisir dengan baik. Barulah setelah tahun 70-an dan dibuatnya alat penetasan telur, usaha bebek lebih terorganisir, walaupun untuk penggunaan alat baru dilakukan oleh 1-2 orang. Penetasan telur umumnya pada saat itu masih menggunakan bantuan entok, karena bebek tidak mau mengerami telurnya. Alat penetasan telur/incubator tersebut dinamakan “lemari odel Akhyar”, karena memang yang pertama kali menciptakan alat tersebut adalah Akhyar, seorang penduduk desa Kroya Cirebon yang kini telah lama meninggal dunia.

    Dalam usaha penetasan telur, penggunaan lemari Akhyar tersebut tidak serta merta membuat telur lebih cepat menetas, namun hanya membantu kemudahan dan kepraktisan sehingga lebih ekonomis. Proses penetasan tetap memakan waktu selama 28 hari, layaknya pengeraman dengan bantuan entok. Cara ini terbilang lebih ekonomis , karenapenetasan meri tidak perlu memilki entok untuk mengerami yang pastinya membutuhkan lahan yang cukup luas. Selain bisa dilakukan diruang terbatas, denganpenggunaan alat tersebut membuat usaha ini tidak menghasilkan limbah apapun.

    Lemari model Akhyar juga bisa dibuat sendiri oleh penetas meri, karena bahan dan modelnya sangat sederhana. Lemari tersebut terbuat dari bahan kayu dan triplek. Modelnya seperti lemari pakaian biasa ukuran 1 x 1 x 2 m, dengan beberapa susunan sekat/rak dari triplek beralas Koran, memiliki kaca dibagian depan agar bisa terus dipantau keadaan telurnya. Dalam 1 lemari 6 rak mampu menampung 800 butir telur bebek.

    Proses Penetasan Meri

    Pada proses penetasan saat ini masih dilakukan dalam 2 cara, yakni penggunaan alat yang pemanasnya dari lampu minyak dan pemanas dari listrik/kumparan/lampu. Kedua cara tersebut memilki kelebihan dan kekurangan. Misalnya pemanas dengan listrik/kumparan memilki kelebihan, yakni tidak mengeluarkan asap hitam sehingga alat tetap bersih. Karena tergantung listrik, jadi jika terjadi mati lamapu maka bisa menganggu penetasan. Sedangkan dengan cara sederhana, yakni dengan lampu minyak memang akan mengeluarkan sedikit asap hitam, namun tidak terganggu jika terjadi mati lampu.

    Pada rak tingkat pertama yang berda 50 cm dari dasar lantai, terdapat wadah berbentuk Loyang kotak kue dari kaleng sebagai wadah air. Dan ruang kosong paling bawah jarak 50 cm dari dasar lantai ditempatkan sebuah lampu minyak untuk menjaga suhu agar tetap stabil di 100F dan menjaga kelembaban dengan terciptanya uap air dari air yang dipanaskan. Karena penetasan membutuhkan uap panas lembab, bukan panas kering. Pemanasan dengan lampu minyak memang yang paling cocok, karena harus dilakukan terus sampai telur menetas. Jika menggunaka lampu listrik, tidak baik karena suka berbahaya jika sedang mati lampu sehingga pembentukan meri menjadi tidak sempurna. Hal tersebut menyebabkan bentuk tubuh meri tidak sempurna.

    Dengan kapasitas lemari Akhyar 800 butir telur bebek, penetas bisa mendapat untung bersih sampai Rp.400 ribu samapi menetas. Karena biaya hanya untuk bahan bakar minyak sekitar 10 liter selama 28 hari. Biaya produksi terbilang cukup sedikit karena tidak perlu pakan dan tempat yang luas.

    Menurut Prof. Dr. Penny S. Hardjosworo, Praktisi Perunggasan IPB, keberhasilan penetasan telur bebek menjadi meri umumnya hanya 50%, namun jika ada yang mencapai 70-80% itu sudah sangat bagus, karena cangkang telur bebek sangat tebal sehingga memakan waktu lama dan lebih sulit dari penetasan ayam.

    Untuk sentra penetasan meri di desa Kroya Cirebon, selama ini 60% telur lebih banyak dibeli dari luar, daerah seperti Indramayu, Subang, dan Brebes. Telur yang tidak fertile biasanya masuk ke dalam usaha pengasinan telur.

    Untuk membedakan meri jantan dan betina, meri yang jantan pada duburnya terdapat tonjolan, sedangkan yang betina tidak. Selain itu bulu meri jantan lebih kasar dari betina. Meri yang baru menetas, bisa diberi vaksin Vitachick agar tahan penyakit, namun bisa pula tidak diberi vaksin, karena menurut Prof. Dr. Penny S. Hardjosworo, meri labih tahan penyakit daripada anak ayam.

    Pakan untuk meri yang baru menetas biasanya berupa pakan pabrik, yakni Kopan/Phokphand 5-11, barulah umur 1 minggu bisa diberi menir (pecahan beras) kukus dan kangkung. Untuk pencegahan penyakit juga bisa diberikan rajangan daun mengkudu sebulan sekali.

    Meri yang baru menetas biasanya hanya ditempatkan di keranjang dari kawat ram ukuran 1 x 2 m, yang dilapisi kain. Dan bila akan dibawa dalam perjalanan meri tak perlu diberi perlakuan apapun, cukup ditempatkan pada box kardus ukuran 25 x 25 cm atau tas rinjing biasa

  23. darus jeri alvandri
    November 19, 2010 pukul 1:20 pm

    ayoooooooooooooooooooooooooooooooooooooo semuaaaaaaaaaaa

    Membuat Alat Penetas Telur Sederhana #1
    Kotak Inkubator
    From Alat Pengeram Telur Sederhana

    november 2010

    Artikel kali ini menceritakan tentang percobaan pembuatan alat pengeram telur sangat sederhana. Kami memerlukan alat ini untuk mencoba menetaskan telur burung Merak hijau (Pavo muticus).

    Alat pengeram/ penetas telur atau egg incubator bertenaga listrik ini cukup sederhana dan mudah dibuat. Namun kami juga belum tahu apakah inkubator ini sukses menetaskan telur atau tidak karena penetasan telur itu ternyata memiliki beberapa faktor yang menentukan. Namun setidaknya prinsip-prinsip dasar penetasan telur coba kami terapkan pada alat sederhana ini dengan harapan kami bisa mulai belajar mengenai soal penetasan telur.

    Artikel ini sekadar sebagai dokumentasi kegiatan yang telah dilakukan. Ada beberapa kekurangan dalam disain yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian yang sedang mencari informasi pembuatan pengeram. Hati-hati bila anda ingin membuatnya karena perangkat ini terhubung langsung dengan jala-jala listrik rumah yang bila tersetrum tentu rasanya tidak menyenangkan:)

    Selamat membaca.

    Disain

    Langkah awal seperti biasa adalah studi literatur, mengumpulkan beberapa contoh disain inkubator, prinsip penetasan dan ‘menengok’ alat yang dijual di sebuah toko unggas (poultry shop) di kota Bandung.
    Di Internet banyak contohnya, mulai dari yang sangat sederhana hanya berupa kotak kardus sampai yang cukup canggih berkapasitas ratusan telur dan dilengkapi dengan pembalik telur otomatis. Ada artikel yang cukup komprehensif soal tetas menetas ini dari Glory Farm (hallo Glory Farm, artikel anda kami link disini ya, terima kasih atas tulisan yang bagus).

    Sederhananya, sebuah alat inkubator telur akan terdiri dari:

    1. Kotak inkubator
    2. Pemanas (heater)
    3. Kontrol temperatur (thermocontrol atau thermostat)
    4. Penunjuk suhu (thermometer) dan penunjuk kelembaban
    5. Rak untuk menyimpan telur

    Alat penetas dual power (minyak tanah dan listrik) yang tersedia di toko lokal di Bandung berkapasitas 100 butir seharga Rp. 850.000 menggunakan thermocontrol sederhana. Berbentuk dua lempeng sensor panas (wafel) yang akan mengembang dan menekan saklar untuk memutus arus listrik. Mereka juga menjual sensor tersebut secara terpisah seharga Rp. 72.000. Kekurangan sensor wafel ini adalah tuning yang relatif lebih rumit, serta jangkauan suhu yang tidak bisa terlalu tinggi.

    Untuk itu, kami tidak membutuhkan penetas dengan kapasitas besar. Kapasitas 5 telur pun sudah cukup. Sayangnya di pasaran lokal nampaknya tidak tersedia alat dengan kapasitas kecil. Sehingga kami memutuskan untuk mencoba membuatnya sendiri.

    Parameter untuk telur peafowl yang kami dapatkan dari literatur internet beberapa hobiis di luar negeri adalah:

    * Suhu inkubasi 99°F – 100°F atau sekitar 37.2°C – 37.8°C (dry bulb).
    * Kelembaban pengeraman 60% atau 86°F – 87°F temperatur (wet bulb)
    * Inkubasi 26 hari plus penetasan 2 – 3 hari.
    * Pembalikan telur minimal 2x sehari.

    Alat dan Bahan

    1. Thermocontrol
    Setelah menimbang-nimbang, kami memilih thermocontrol yang sedikit lebih canggih. Harganya memang lebih mahal, namun tentu terlihat lebih keren 🙂 . Memiliki sensor termokopel terpisah dan dial potensiometer untuk tuning suhu yang diinginkan. Rentang suhu 2°C, dengan kemampuan sampai 110°C. Belakangan agak nyesel juga, buat apa suhu setinggi ini hehe. Di pasaran tersedia juga tipe yang memiliki kemampuan dial hanya 50°C. Rasanya yang ini lebih cocok karena tuning suhu akan lebih mudah. Tapi apa boleh buat, yang 110° sudah dibeli.

    Dengan thermocontrol model ini kami dapat dengan mudah memindahkan dan men-set suhunya bila ingin digunakan pada peralatan lain, misalnya inkubator yogurt 🙂 .
    Selain itu di pasaran ada juga model digital dengan beragam fitur dengan harga yang lebih mahal.
    Dial Knob Thermocontrol
    From Alat Penetas Telur Sederhana
    2. Elemen pemanas
    Elemen pemanas digunakan untuk menaikkan suhu di dalam ruangan temperatur sampai suhu yang dikehendaki.
    Ada beberapa alternatif murah yang bisa dibuat. Yang mudah adalah dengan menggunakan bohlam lampu. Perambatan panas dari pijar bola lampu akan menghangatkan ruangan. Kekurangannya adalah daya rambat panas yang cenderung lambat. Selain itu untuk kotak seperti yang kami buat, kami kesulitan menemukan bola lampu yang pas dayanya. Yang kami coba, 25 watt terlalu rendah (sekitar 34°C), 60 watt terlalu tinggi (± 41°C).

    Untuk itu kami menggunakan elemen pemanas yang biasa digunakan pada kompor listrik. Elemen dengan daya maksimal 300 watt berbentuk spiral kecil yang bisa ditarik dan dirangkai ini murah meriah dan mampu merambatkan panas dengan cepat.
    Elemen Pemanas
    From Alat Penetas Telur Sederhana
    3. Perkabelan, dudukan lampu, bohlam dan saklar
    Lampu didalam inkubator rencananya kami gunakan selain sebagai penerang, juga untuk lebih mempertahankan suhu. Lampu ini terhubung dengan saklar tersendiri sehingga bisa dihidup matikan terpisah dengan elemen pemanas. Selain itu juga berfungsi sebagai backup manakala elemen pemanas putus. Berbagai peralatan kelistrikan ini untungnya tersedia di gudang sebagai sisa-sisa eksperimen yang lalu.
    4. Kotak Inkubator
    Kotak berukuran tinggi 50cm, lebar 24cm dan panjang 30cm dari bahan MDF ini merupakan kotak ex mainan anak yang kami temukan di gudang. Kami hanya menambahkan pintu dari bahan multiplex dan engselnya.
    5. Alat kontrol Suhu dan Kelembaban
    Thermometer sederhana dapat digunakan di dalam inkubator. Toko penyedia peralatan medis biasanya memiliki. Ada yang model air raksa/ mercury dilapis dengan papan multi (± Rp. 10.000) atau model batang (Rp. 12.500). Yang perlu diketahui thermometer yang biasa ini adalah alat untuk mengukur udara kering (dry bulb). Sedangkan untuk kelembaban kita juga harus memiliki thermometer untuk mengukur udara basah (wet bulb). Sayangnya kami belum menemukan thermometer wet bulb yang cukup ringkas untuk masuk dalam kotak inkubator kami.
    Selain menggunakan wet bulb thermometer, pengukuran kelembaban bisa menggunakan hygrometer, namun sayangnya harganya lebih mahal. Penulis menemukan unit hygrometer yang cukup representatif harganya mencapai Rp. 200.000.
    Kelembaban adalah faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan embrio ayam, terutama saat menetas karena berhubungan dengan kondisi kering tidaknya kulit telur dan penguapan.
    Yang harus diperhatikan adalah pengukuran dilakukan di berbagai sudut didalam inkubator, hal ini akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian “tuning”.

    Prinsip-prinsip dasar penetasan nampaknya sama untuk semua jenis telur.
    Pada artikel berikutnya kami akan ceritakan skema dan cara merangkai alat-alat tersebut.

  24. Mas Ayung
    November 19, 2010 pukul 5:25 pm

    wah..ini dia masukan yang sangat bermanfaat…

  25. Mas Ayung
    November 19, 2010 pukul 5:27 pm

    tuh kawan-kawan….silahkan mencoba….

  26. tisna sunjaya
    November 25, 2010 pukul 2:35 pm

    saya sudah menetaskan telur cuman banyak yang gagal gimana yah?

  27. hata
    November 27, 2010 pukul 12:16 pm

    nak beli mcm mana dong

  28. asfar
    Desember 1, 2010 pukul 10:08 am

    anda mendapatkan amal jahirya yg ga ada putusnya jikalau seandainya kami berhasil

  29. Mas Ayung
    Desember 3, 2010 pukul 9:39 am

    Amin…. Semoga bermanfaat ya Pak..

  30. raden fadhi
    Desember 12, 2010 pukul 7:37 pm

    apakah bisa menetaskan telur dgn lampu listrik saja??
    tolong beri tahu…

  31. Ridho
    Desember 15, 2010 pukul 5:36 am

    Sy sudah menetaskan telur2 itik beberapa kali,dgn menggunakan lemari tetas hasil buatan sy sendiri.. Alhamdllh dari kapasitas lemari 1000 butir telur bs menetas pertama952
    kedua 963
    ketiga 897
    keempat 971
    kelima,belum menetas

    ..

  32. Mas Ayung
    Desember 15, 2010 pukul 10:27 am

    Alhamdulillah… Mungkin kawan-kawan yang lain bisa bertanya pada Pak Ridho nih.. Beliau sudah berhasil tuh..

  33. Desember 29, 2010 pukul 10:06 am

    gimana cara detilnya cara menetaska telur bebek

  34. Desember 29, 2010 pukul 10:13 am

    aku ingin menetaskan bebek gimana solosinya

  35. Januari 2, 2011 pukul 8:55 am

    Bisa bantu saya sedetail mungkin tentang pembuatan lemari akhyar…! mungkin bisa berupa gambar dan desain pembuatan. karna aku pengen baget mencoba. sebelumnya terima kasih banyak atas infonya.

  36. Januari 6, 2011 pukul 10:01 pm

    Tolong mas Ridho ilmunya di share email sya taufiqawaludin@gmail.com

  37. kenapa telor yg aq tetesin 10% mati d dalam cangkang telor -yg mau hemat biaya cb kwn2 otomatisnya pakai otomatis bekas setrika listik tempelkan ke bola lampu
    Januari 16, 2011 pukul 1:27 pm

    Mau nyanya tlg yg tau kasih jwbanya kenapa telor yg aq tetesin 10% mati d dalam teloe pdl dah siap netes

  38. Teguh Prijono
    Februari 7, 2011 pukul 2:43 pm

    Dimanakah tempat penampungan / penjualan anak itik umur 3 hari

  39. dian
    Februari 10, 2011 pukul 2:37 pm

    saya mau tanya, trus bagaimana caranya memilih telur yang bisa ditetaskan atau tidak???
    atau misalnya ada ciri-cirinya khusus gitu,

  40. Februari 12, 2011 pukul 8:04 pm

    ko gak ada gambar mesin penetasnya sih?

  41. Februari 17, 2011 pukul 9:29 am

    mas aku mau tanya, cara menetaskan telur bebek pke listri, jarak telur ke listrik berapa cm?????? mohon d jawab

  42. agit al ghiffary
    Februari 24, 2011 pukul 6:02 pm

    TATA CARA PENETASAN TELOR
    By :
    Glorybators

    Menetaskan telur merupakan seni tersendiri untuk dapat berhasil. Bagi anda adalah pemula, sebaiknya jangan terlalu berharap untuk langsung mendapatkan hasil yang bagus atau prosentase sukses penetasan yang tinggi. Kesabaran, memperdalalam pengetahuan, membaca dan memahami penggunaan mesin penetas, pengetahuan akan teknik penetasan telor bahkan sampai dengan pemilihan telor dari induk yang bagus serta latihan berulang akan mendukung kesuksesan penetasan tersebut.
    Beberapa langkah yang harus diperhatikan adalah:
    1. Pengambilan telur.
    2. Penyimpanan telur.
    3. Memasukan telur dalam mesin.
    4. Perlakuan selama berada dalam mesin.
    5. Pengawasan dalam mesin.
    6. Pemindahan telur dari setter ke hatcher
    7. Perlakuan setelah telur menetas
    Pengambilan telur.
    Telur yang baru dikeluarkan (di-telorkan) dari induknya harus diambil setiap pagi dan sore. Proses pengambilan ini penting dilakukan karena jika menunggu sampai telur tersebut dierami oleh induknya maka telur yang fertile akan berkembang dan jika dimasukkan ke dalam mesin, perhitungan pengeraman akan menjadi kacau sehingga berpotensi membuat kesalahan perhitungan hari yang berakibat pada kegagalan penetasan.
    Penting diperhatikan dalam pemilihan telur:
    1. Telur yang terlalu besar tidak dipakai untuk ditetaskan.
    2. Terlalu kecil,terlalu kotor juga tidak dipakai untuk ditetaskan.
    3. Bentuknya tidak proporsional (terlalu bulat atau irregular) tidak dipakai untuk ditetaskan.
    4. Terdapat retakan sekecil apapun sebaiknya tidak dipakai untuk ditetaskan.

    Anomali Telor ( Tidak untuk ditetaskan)
    Penyimpanan telur.
    Telur dikumpulkan selama maksimal 7 (tujuh) hari setelah telur dikeluarkan dari induknya. Telur dikumpulkan pada egg tray dengan ujung tumpul di bagian atas. Perlakuan yang harus dilakukan pada telur dalam eggtray tersebut adalah:
    1. Telur tidak boleh dicuci atau dilap terlalu basah atau bahkan menggunakan bahan kimia apapun.
    2. Telur tidak boleh ditulisi dengan pulpen atau spidol. Disarankan hanya dengan pensil!
    3. Jangan menguncang apalagi mengocok telur yang akan ditetaskan. Hal ini akan mengakibatkan kerusakan pada tali telur dan mengakibatkan kuning telur akan menempel pada salah satu dinding. Dengan keadaan tersebut telur tidak mungkin menetas.
    4. Miringkan ke salah satu sisi ± 30 derajat pada pagi hari dan miringkan kembali kea rah yang berlawanan pada sore hari (Lihat gambar dibawah ini).

    Memasukan telur dalam mesin.
    Sebelum memasukan telur dalam mesin, pastikan dahulu mesin tetas sudah di-test untuk kestabilan suhu dan kelembabannya. Saran kami mesin telah dijalankan selama 1 jam untuk memastikan suhu dan kelembaban yang dibutuhkan telah tercapai dan mesin berjalan baik atau konstan.
    Masukkan telur bersama eggtray setelah diberi label atau ditulis tanggal saat memasukkan dalam mesin. Hal ini penting untuk menentukan waktu:
    1. Peneropongan telur
    2. Pemindahan dari tray setter ke tray hatcher
    3. Penetasan itu sendiri.

    Peneropongan Telor untuk memastikan perkembangan Embrio

    Perlakuan selama berada dalam mesin.
    Beberapa tips sewaktu telur berada dalam mesin:
    1. Peneropongan dilakukan pada hari ke 5 dan diulang pada hari ke 14 dan hari ke 18 untuk menentukan telur “pasti menetas”. Pada Gambar dibawah ini dapat dilihat (diperkirakan) perkembangan embrio dalam telor yang juga ditandai dengan ukuran kantong udara dalam telor jika telor di-teropong (piping).
    2. Lakukan pengawasan suhu dan kelembaban setiap hari.
    3. Isi air dalam nampan, jangan sampai kering.
    4. Perhatikan jika ada bau busuk, segera dicari asal bau tersebut dan sesegera mungkin mengeluarkan telur tersebut karena telur busuk tersebut merupakan sumber bibit penyakit.

    Pemindahan Telur dari Setter ke Hatcher
    Jika waktu yang ditentukan untuk memasuki masa penetasan (hatching) misal : ayam pada hari ke 18 dan bebek pada hari ke 25, maka terlebih dahulu seluruh telor perlu di teropong untuk menentukan perkembangannya. Selanjutnya telor-telor tersebut dipindahkan dari tray setter ke tray hatcher. Pada 3 hari sebelum penetasan (hatching) telor-telor diharuskan untuk diposisikan secara mendatar dan tidak boleh digoyang / diputar sama sekali (hands-off).

    Posisi Telor dalam Setter Tray (ujung tumbul diatas)
    Hal ini dikarenakan, embrio dalam telor sedang memposisikan diri untuk mematuk cangkang /kulit telor sebelum mereka menetas sempurna secara mandiri. Membalik / memutar telor menyebabkan kegagalan embrio dalam memposisikan diri dan dapat menyebabkan kematian sebelum / pada saat penetasan. Perhatikan kelembaban pada saat hatcher karena akan membutuhkan kelembaban yang lebih tinggi daripada waktu setter.
    Perlakuan Setelah Telur Menetas
    Pada saat telor sudah mulai menetas, jangan cepat cepat mengeluarkan anak-anak ayam / bebek karena kondisinya belum kering sempurna dan masih membutuhkan kehangatan suhu penetasan. Pengeluaran anak-anak ayam setidaknya jika telah lebih dari 50% dari telor yang ditetaskan menetas dengan baik dan telah siap untuk dikeluarkan. Lakukan pemindahan dengan hati-hati dan cepat (juga keluarkan cangkang telor yang telah menetas) dan segera menutup kembali pintu mesin tetas dan segera control kembali untuk kelembabannya agar tidak mempengaruhi telor-telor yang tersisa dan belum menetas.

  43. Maret 19, 2011 pukul 6:07 pm

    Saatnya untuk meninggalkan thermostat klasik dan menuju era digital. Harga terjangkau untuk pemula dan bagi yang profesional, ada banyak pilihan teknologi. Kunjungi http://ahsworkshop.blogspot.com segera. Terima kasih.

  44. eko putro
    Maret 22, 2011 pukul 2:14 pm

    sya jual mesin tetas telur unggas full otomatis mnggunakan motor dan timer kapasitas 50 dan 100 btr
    08561468809

  45. April 6, 2011 pukul 6:56 pm

    saya indra dri bogor
    saya minat sekali berbudidaya telur bebek
    yang saya tanyakan….
    apakah ada perbedaan untuk tlur bebek yang bagus dan yang jelek
    dan seperti apa perbedaan nya
    .terimakasih

  46. basudin
    Mei 13, 2011 pukul 8:23 am

    makasih atas informasinya, sy pernah menetaskan telur puyuh, dan sekarang ingin mencoba menetaskan itik mentok dengan tempat penetasan manual ( menggunakan api minyak tanah) untuk dibesarkan. telur dari iduk puya sendiri dengan komposisi 10 betina dan 1 pejantan.
    saya mengharapkan masukannya terima kasih….

  47. indra
    Juni 2, 2011 pukul 1:09 pm

    saya mau baru belajar menetas kan telor bebek, saya surpei dari sekian banyak orng yang menetas kan telor bebek ,ternyata berbeda beda cara menetaskan nya. yang pengen saya ketahui pasti cara membalikan telor dalam mesin,brapa kali membalikan yg normal,berapa suhu yang di perlukan,apa dari 1 hr smpe 28 hr suhu tetap. masukan anda akan sangat berarti bagi saya .trima kasih

  48. Muhirincimun
    Juni 2, 2011 pukul 4:29 pm

    Mohon penjelasanya,gmn cara memilih telur supaya terlur yg menetas akan jd itik betina?trm ksh..

  49. dian
    Juni 5, 2011 pukul 11:46 am

    oke

  50. Juni 14, 2011 pukul 9:03 pm

    blog walking
    kunjungi saya di RJ9 COM
    Good Posting

  51. rahmatullah
    Juni 20, 2011 pukul 12:37 pm

    mengapa telur pada saat mencapai hari penetasan tidak juga menetas,,,,,,,,,,
    kmudian setelah di buka kuning telur mencair menyatu tidak beraturan,,,

  52. wahyu priyo
    Juli 4, 2011 pukul 4:02 pm

    tumut ngunduh mas…maturnuwun..

  53. Rama
    Juli 16, 2011 pukul 11:28 pm

    pak tolong ksih thu donk gambr nye yang lengks N cara bwt alat mesin pnetas telur bebk soalnya aq pgen buat ne aq bru bljar menetskn tlur pke’ lampu minyk tnah

  54. Juli 22, 2011 pukul 11:01 am

    saya mau belajar nernak tolong gimana cara nya

  55. hasan
    Juli 27, 2011 pukul 8:57 pm

    ASALAMUALAIKUM.SALAM KENAL NAMA SAYA HASAN SAYA BARU MAU BLAJAR MENETASKAN TELUR TAPI BLUM AD ALATNYA DAN DI MANA SAYA HARUS MEMBELI TELUR BEBEK TEMPATTINGGAL SAYA D SUBANG JWABARAT MOHON INFONYA TRIMAKASI

  56. Agustus 18, 2011 pukul 6:50 am

    saya IYUS dari garut,,saya lagi netasin telur bebek pake mesin dgn kapastas 100,,,sdh 28hari lebih blm mnetas,,malahan pas saya cek hampir semua telur embrionya mati,,,saya mau tanya knp ya pak??padahal aku dah lakuin dr awal sesuai prosedur barangkali ada solusi mas buat aku,,,,,trm ksih sblumnya,,,,

  57. marvel alexa
    Agustus 22, 2011 pukul 5:17 pm

    askum…
    saya mau tanya, berapa lama proses penetasan telurnya jika penetasannya menggunakan lampu…?

  58. Agustus 27, 2011 pukul 8:42 am

    thanks for sharing this nice post!

  59. Budi m
    November 1, 2011 pukul 12:52 am

    Bagaimana caranya jika sya ingin belajar cara@ penetasan bebek? Trimakasih

  60. November 5, 2011 pukul 2:46 pm

    berapa.jarak.lampu.dan.tlur.

  61. Saefulloh
    November 10, 2011 pukul 5:29 pm

    Saya tertarik dengan ternak itik,dan ingin belajar cara penetasan itik dgn listrik serta memilih telur yg baik untuk d tetaskn.

  62. Nendy
    November 12, 2011 pukul 9:10 pm

    Untuk mslah pnjualan telur bebek jka sdah mnetas kmana sja ya adakah pmbelinya…??
    trmaksihh….!!

  63. Teddy
    November 19, 2011 pukul 10:55 pm

    kemana saya harus jual Dod?

  64. Desember 19, 2011 pukul 3:45 pm

    maaf saya minta bantuannya,…
    ada yang tahu cara masang thermostat merek “cemani”
    saya kesusahan memasangnya……

    contac : 082127283009

  65. ogan
    Januari 28, 2012 pukul 9:58 pm

    saya akan coba saran ini moga2 berhasil dan sya bisa jdie peternak yang hndal..tnks ya info x..

  66. Januari 29, 2012 pukul 10:01 pm

    Mohon daya yg di perlukan untuk 10 telur dah suhu bok penetasan itu hruz brapa?

  67. cah pot
    Februari 3, 2012 pukul 2:25 pm

    ass… bagi saudara2 yg mau belajar & mengembangkan peternakan, penetasan hub. CV. SUMBER REJEKI 0271-625515 hp.085642327033 atas nama jamal mahmudi

  68. Februari 9, 2012 pukul 8:45 pm

    bisa kah mencapai 90% menetas DOD? (telur bebek)

  69. Februari 18, 2012 pukul 12:30 pm

    saya membutuhkan telur bebek untuk penetasan dalam jumlah besar mohon jika ada yang memiliki peternakan bebek dengan bibit unggulan hub saya
    085641288818
    terima kasih . . .

  70. Yudiant
    Februari 27, 2012 pukul 10:30 am

    Saya mencari penjual telur tetas bebek !!!!

  71. Februari 27, 2012 pukul 6:21 pm

    minta IZIN COPAS YA????

  72. VICIOUS O JOE
    Februari 29, 2012 pukul 2:01 pm

    Silahkan kawan…

  73. hermanto
    Maret 5, 2012 pukul 7:16 am

    Mas saya di Solo mau tanya cara belajar penetasan di sekitar solo ada dimn, dan jika mau membeli atau menjual anakan kemana.

  74. Maret 9, 2012 pukul 10:47 am

    Kami butuh telur bebek untuk penetasan dlm jumlah besar.
    Jika ada sdara2 yg memiliki peternakan dengan bibit unggulan kami berharap sdara hub kami dan kami akan langsung survey jika cocok smoga bisa menjadi pemasok bagi kami secara berkelanjutan.
    kami ucapkan terimakasih . . .
    0856 4128 8818
    yanuari_kristy@yahoo.co.id

  75. April 6, 2012 pukul 10:47 pm

    saya ikut untuk memperkenalkan produk minorca mesin tetas untuk bebek yang telah dimodifikasi sehingga membuat daya tetas lebih tinggi,silakan 085230437283 trims.

  76. lala rusmana
    April 10, 2012 pukul 10:32 pm

    brapa kelembaban yang ideal pada saat telur mulai nyumbuk atau mulai retak. terima kasih. mohon di balas

  77. deni rusmana
    Juni 8, 2012 pukul 2:19 pm

    kenapa telur itik yang siap menetas gak bisa mencahin cangkang malah mati dalam cangkang, kalo boleh tau apa yang menjadi kendalanya sampai bisa terjadi seperti itu. terima kasih mohon balasannya

  78. m jevry yuni mantara
    Juni 8, 2012 pukul 4:56 pm

    mas telur saya dah hanpir satu bulan kug bloem menetas itu gman

  79. Juni 18, 2012 pukul 5:13 am

    Memang benar untuk penetasan telur itik atau bebek menthok memerlukan kesabaran dan ketelitian ekstra, lebih sulit daripada ayam, jika telur itik yang menetas 50-70 % saya rasa itu sudah bagus…

  80. Juli 25, 2012 pukul 10:21 pm

    saya mau jual meri kalau ada yang minat hub: 082334663909 continue

  81. Agustus 15, 2012 pukul 7:28 am

    Untuk info lengkap tentang penetasan telur itik silahkan buka DISINI, untuk info lengkap tentang cara pembuatan mesin tetas sederhana semi otomatis silahkan buka DISINI

  82. Agustus 15, 2012 pukul 7:32 am

    Jual mesin tetas dan paket peralatan pembuatan mesin penetas, murah dan oke… call/sms 085247557349

  83. September 23, 2012 pukul 10:09 pm

    kenapa telor yang ada serat pada kulit tdk dpt menetas.padahal sudah di pertil

  84. Oktober 22, 2012 pukul 9:33 am

    mulai umur berapa pembalikannya? dan berapa kali? mohon infonya. ali. 085236060688

  85. November 2, 2012 pukul 11:14 am

    saya malah bingung klo bljar dr kata” yg tertulis di atas,,, sya pengin bljar langsung sekaligus praktek,, jd paham dngn suhu panas’y,trus jarak air n telur,trus jarak rak telur 1 smpe rak telur 3,,,

  86. acep
    November 4, 2012 pukul 12:27 am

    jual telur bebek tetas pilihan.insya Alloh dari pengalaman saya, ini 90% tlur yang bakal menetasnya adalah betina, 100% angon..bibit meri kulon dengan banyak pejantanya biar kualitas telur lebih max untuk ditetaskan,,harga nego..
    Kami daerah tasik..
    lbih lanjut hub 085223584037..

  87. November 14, 2012 pukul 10:09 am

    Jika ada dari rekan-rekan yg punya cara menetaskan telur dari awal masuk mesin sampai menetas, tolong saya dibantu. karena persentase tetas saya ini masih kisaran 48% sampai 69%. mohon bantuannya di email ali.mokhtar.efendy@gmail.com atau di HP. 085236060688
    Terima kasih sebelumnya.

  88. nova
    Desember 22, 2012 pukul 5:56 pm

    kaLo boLeh tau pemasaran.ny dimn???
    suwun.,,.

  89. Maret 13, 2013 pukul 9:04 am

    sangat bermanfaat materi postingnya, bgt jg masukan dari coment2.. mg sukses selalu para peternak…

  90. turyanto
    Juni 6, 2013 pukul 5:57 am

    berapa lampu yang di butuhkan setiap ingkubator

  91. September 23, 2014 pukul 10:24 pm

    I know this web page presents quality dependent posts and
    additional stuff, is there any other site which offers these kinds of
    information in quality?

  92. September 5, 2017 pukul 3:35 pm

    It’s gоing to be ending of mine day, however before end I am reаding this enormous article to improve my knowledge.

  1. Oktober 2, 2010 pukul 11:25 am
  2. Januari 20, 2015 pukul 3:06 pm
  3. Januari 22, 2015 pukul 11:05 am

Tinggalkan komentar